Setelah sekian lama bersama sang baleni, akhirnya tiba pula saat-saat krusial dimana sang baleno dengan amat sangat terpaksa harus bersama orang lain sampai jangka waktu yang belom ditentukan.Berawal dari keninginan saya untuk mengadu nasib di tempat yang nun jauh disana, terpaksa semua aset yang saya miliki harus dijual untuk modal hijrah, termasuk sang legenda yang selalu menjadi kesayangan saya ini.
Anyway, di tempat yang baru, saya membutuhkan tunggangan yang bandel, handal dan sedikit banyak bisa mengobati kangen saya sama si baleno. Akhirnya setelah muter sana sini plus dimaki2 orang karena sadis nawarnya (maklum budget cekak), telah hadir anggota baru dalam keluarga saya, berikut penampakannya
g mulus, g berkilau, g ngirit juga, tapi saya jatuh hati ketika pertama kali test drive. Macam cinta pandangan pertama lah.... Pilihan saya jatuh pada Mitsubishi Lancer GLX 1.8L matic tahun 2000. Baru seminggu diakai dan masih tahap pengenalan..
Ke depan saya akan sharing segala tetek bengek dari lancer ini seperti yang sudah-sudah
salam
all about baleno
Tips and Trick mengenai Baleno maupun otomotif secara umum suzuki baleno, maruti baleno, baleno,
Thursday, 1 February 2018
Thursday, 11 May 2017
Setel CO Baleno (CO adjusting resister)
Seperti yang telah saya sebutkan di postingan yang lalu, kali ini akan dibahas cara setel campuran udara dan bensin a.k.a. setel co. Sedikit pendahuluan, CO adjusting resister ini berfungsi untuk mengatur perbandingan campuran antara udara dan bensin (A/F=air/fuel ratio) pada waktu
iddle. perbandingan ini juga yang akan digunakan sebagai base
penghitungan dalam proses pembakaran oleh ECU. Dengan menyetel perbandingan udara dengan bahan bakar, kita bisa menentukan sendiri apakah mobil kita mau irit tapi agak loyo atau bertenaga namun boros (kalau mau irit dan bertenaga ganti suzuki smash aja om... si gesit irit.... :D).
TEORI
secara basic prinsip kerjanya adalah seperti gambar di bawah:

sumber gambar: suzuki service manual
dengan memutar potensio ke arah kiri (counter clock wise) akan menurunkan kadar co yang berarti campuran a/f menjadi kecil dan demikian pula sebaliknya. perlu diketahui bahw A/F yang ideal adalah 14,7/1 (14,7 komponen udara dibakar dengan1 komponen bensin) atau sering disebut lamda=1. untuk lebih jelas mengenai AFR bisa dilihat disini.
Permasalahan disini adalah bagaimana menentukan/menyetel agar didapat AFR ideal bagi mobil baleno kita? nah saya juga g tau pastinya hahahahaha... tenang jangan kecewa dulu saya tetap akan menjelaskan bagaimana cara menyetel a/f tersebut sehingga didapatkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan A/F ideal.
secara umum ECU mengontrol A/F dari input arus listrik yang masuk dari potesio tersebut. berdasarkan diagram diatas, A/F lean (>14,7/1)= voltase kecil dan A/F rich (<14,7/1)= Voltase besar. jadi yang harus kita lakukan adalah memutar potensio tersebut sambil mengukur tegangan arus dengan voltmeter sampai didapat voltase yang kita inginkan.
The PRAKTEK
langsung saja siapkan alatnya.. volt meter ato multitester (digital lebih baik karena lebih presisi). saya sendiri pakai yang ini:
Lokasi potensionya sendiri ada di kanan bawah setir, bisa dengan melepas panel bawah setir atau rogoh aja pake tangan (punya saya sudah tergantung dengan jelas jadi tidak usah lepas panel).
zoom dikit
zoom lagi
kalau sudah ketemu maka akan kelihatan kalau di pangkal coupler potensio tersebut terdapat 3 kabel yang berfungsi untuk input (5v, kabel merah), negatif (kabel biru ) dan output ke ECU ( tegangan bervariasi sesuai putaran potensio, kabel warna hijau strip/ yg tengah ). untuk lebih jelas lihat gambar
maap gambar agak burem, kamera hape abal2.. wkwkwk
PENTING sebelum kita mulai memutar potensio, tandai dulu potensionya dengan tipe-x dan ukur voltase awalnya sehingga kalau kita bingung bisa dikembalikan ke titik awal.
langkah selanjutnya colok probe merah (positif) multiterster ke kabel yg tengah
dan colok probe hitam di multitester kemana saja yg bisa dapat arus negatif, kalau saya sih colok ke dudukan gas mobil.
Ingat, kunci kontak harus on, kalau tidak g bakal ada arus yg mengalir. Setelah kedua probe nyolok, putar2 deh potensio untuk mendapatkan voltase yang diinginkan (ini sedikit sulit karena tangan kita cuma 2 wkwkwkw, saya memakai kaki untuk nempelin probe hitam ke dudukan tuas gas)
mengingat diagram di awal tidak menyebutkan voltasenya secara spesifik, maka kita harus mengira-ngira sendiri cuma kalau mau bikin teori goblok (kayak saya), tegangan min adalah 0v dan max adalah 5v, maka idealnya ditengah yaitu 2,5v hehehe..... ya.. meleset dikit lah.. g jauh2 dari itu... makanya disini tetep dibutuhkan proses Trial , errorr and error.. (tergantung kesabaran sampeyan mau berapa kali errornya)
kira kira begitu...
regards
TEORI
secara basic prinsip kerjanya adalah seperti gambar di bawah:

sumber gambar: suzuki service manual
dengan memutar potensio ke arah kiri (counter clock wise) akan menurunkan kadar co yang berarti campuran a/f menjadi kecil dan demikian pula sebaliknya. perlu diketahui bahw A/F yang ideal adalah 14,7/1 (14,7 komponen udara dibakar dengan1 komponen bensin) atau sering disebut lamda=1. untuk lebih jelas mengenai AFR bisa dilihat disini.
Permasalahan disini adalah bagaimana menentukan/menyetel agar didapat AFR ideal bagi mobil baleno kita? nah saya juga g tau pastinya hahahahaha... tenang jangan kecewa dulu saya tetap akan menjelaskan bagaimana cara menyetel a/f tersebut sehingga didapatkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan A/F ideal.
secara umum ECU mengontrol A/F dari input arus listrik yang masuk dari potesio tersebut. berdasarkan diagram diatas, A/F lean (>14,7/1)= voltase kecil dan A/F rich (<14,7/1)= Voltase besar. jadi yang harus kita lakukan adalah memutar potensio tersebut sambil mengukur tegangan arus dengan voltmeter sampai didapat voltase yang kita inginkan.
The PRAKTEK
langsung saja siapkan alatnya.. volt meter ato multitester (digital lebih baik karena lebih presisi). saya sendiri pakai yang ini:
Lokasi potensionya sendiri ada di kanan bawah setir, bisa dengan melepas panel bawah setir atau rogoh aja pake tangan (punya saya sudah tergantung dengan jelas jadi tidak usah lepas panel).
zoom dikit
zoom lagi
kalau sudah ketemu maka akan kelihatan kalau di pangkal coupler potensio tersebut terdapat 3 kabel yang berfungsi untuk input (5v, kabel merah), negatif (kabel biru ) dan output ke ECU ( tegangan bervariasi sesuai putaran potensio, kabel warna hijau strip/ yg tengah ). untuk lebih jelas lihat gambar
maap gambar agak burem, kamera hape abal2.. wkwkwk
PENTING sebelum kita mulai memutar potensio, tandai dulu potensionya dengan tipe-x dan ukur voltase awalnya sehingga kalau kita bingung bisa dikembalikan ke titik awal.
langkah selanjutnya colok probe merah (positif) multiterster ke kabel yg tengah
dan colok probe hitam di multitester kemana saja yg bisa dapat arus negatif, kalau saya sih colok ke dudukan gas mobil.
Ingat, kunci kontak harus on, kalau tidak g bakal ada arus yg mengalir. Setelah kedua probe nyolok, putar2 deh potensio untuk mendapatkan voltase yang diinginkan (ini sedikit sulit karena tangan kita cuma 2 wkwkwkw, saya memakai kaki untuk nempelin probe hitam ke dudukan tuas gas)
mengingat diagram di awal tidak menyebutkan voltasenya secara spesifik, maka kita harus mengira-ngira sendiri cuma kalau mau bikin teori goblok (kayak saya), tegangan min adalah 0v dan max adalah 5v, maka idealnya ditengah yaitu 2,5v hehehe..... ya.. meleset dikit lah.. g jauh2 dari itu... makanya disini tetep dibutuhkan proses Trial , errorr and error.. (tergantung kesabaran sampeyan mau berapa kali errornya)
kira kira begitu...
regards
Sunday, 12 July 2015
(OCT) Murah Meriah dengan Filter bensin Suzuki Carry-PART 2- membuat lubang pembuangan oli
Sedikit update dari artikel tentang membuat OCT dari filter bensin. Salah satu kekurangan dari OCT tersebut adalah tidak adanya lubang pembuangan oli, jadi untuk membuang oli, harus melepasnya dan menuangnya secara manual lewat lubang yang bawah (intake) dan harus melepas cable tiesnya. Hal ini tentunya cukup ribet dan menyita waktu. Untuk itu marilah kita gunakan sedikit otak macgyver dan bahan seadanya untuk mencari solusinya :D. OK lets get down to the bussines.
ALAT dan BAHAN
1. Gunting
2. busa penutup sudut meja (beli di carefour seharga 10 rb dapet semeter) bisa diganti dengan potongan ban bekas or bahan lain yg sesuai yg penting kedap cairan, tahan panas dan cukup fleksibel karena fungsinya adalah sebagai seal.
3. Baut ulir kasar dan obeng
4. Solder
The Praktek
Lepas dulu OCT ajaib kita dari ruang mesin, panaskan solder dan nyalakan sebatang rokok. Lubangi bagian bawah OCT (pas ditengah) dengan solder (bukan dengan rokoknya yah..) sampai terbentuk lubang sebesar baut yg kita persiapkan.
Gunting busa/potongan ban sedikit lebih besar dari baut yg kita siapkan. bentuk bebas, mau bulet, mau kotak, mau bintang pun boleh yg penting fungsi. trus lubangi tengahnya agar bisa dimasukin baut
kalau sudah tinggal pasang bautnya ke lubang di OCT dengan obeng.
dengan begitu saat kita ingin membuang oli, kita tinggal kendorkan baut ini dan voila... oli pun langsung terkuras dari OCT....
Salam
==============
ALAT dan BAHAN
1. Gunting
2. busa penutup sudut meja (beli di carefour seharga 10 rb dapet semeter) bisa diganti dengan potongan ban bekas or bahan lain yg sesuai yg penting kedap cairan, tahan panas dan cukup fleksibel karena fungsinya adalah sebagai seal.
3. Baut ulir kasar dan obeng
4. Solder
The Praktek
Lepas dulu OCT ajaib kita dari ruang mesin, panaskan solder dan nyalakan sebatang rokok. Lubangi bagian bawah OCT (pas ditengah) dengan solder (bukan dengan rokoknya yah..) sampai terbentuk lubang sebesar baut yg kita persiapkan.
Gunting busa/potongan ban sedikit lebih besar dari baut yg kita siapkan. bentuk bebas, mau bulet, mau kotak, mau bintang pun boleh yg penting fungsi. trus lubangi tengahnya agar bisa dimasukin baut
kalau sudah tinggal pasang bautnya ke lubang di OCT dengan obeng.
dengan begitu saat kita ingin membuang oli, kita tinggal kendorkan baut ini dan voila... oli pun langsung terkuras dari OCT....
Salam
==============
Wednesday, 11 February 2015
Hal hal sepele yang membuat anda bisa bangga memakai Baleno lawas
Baleno DX atau sering disebut Maruti Baleno di Asia Selatan merupakan mobil sedan compact yang cukup berjaya dimasanya. Bodi yang cukup unik dipadu dengan mesin yang bandel dan dilengkapi dengan fitur menarik membuat baleno ini cukup digemari. Di Indonesia Baleno sendiri terakhir di produksi tahun 2002 dan digantikan oleh adiknya, Baleno next G yang konon malah kurang disukai para konsumen. Di India dan negara2 Asia Selatan, Maruti bahkan memproduksi mobil ini hingga tahun 2005-2006.
Kini setelah 12 tahun pasca dihentikannya produksi si baleno, mobil ini menjadi biasa saja dan tampak kurang menarik bila dibandingkan dengan mobil2 masa kini. Namun ada baiknya kita sebagai pemakai baleno (baik bagi yang memang cinta mati maupun emang g ada pilihan (warisan, g punya dana buat ganti)) untuk mencermati beberapa kelebihan baleno yang tentunya bisa membuat kita makin bangga, makin cinta dan makin sayang dengan si baleno ini. Berikut adalah beberapa kelebihan dari baleno:
Mesin SOHC
Pasti banyak yang bertanya-tanya mengapa SOHC dibanggakan, bukannya sekarang jaman canggih yang mengagung agungkan DOHC? Sabar bro.. nanti saya jelasin.
Baleno ini menggunakan mesin G15A/G15B (saya g tau bedanya cuma di mobil saya nomor mesinnya ada tulisan xxxxg15bxxxx) mesin ini dipakai pertama kali tahun 1995 di baleno generasi awal dan masih dipakai hingga sekarang oleh APV. Intinya mesin ini masih reliable dan sangat layak untuk dipakai, terbukti ketangguhannya melewati zaman yang udah hampir 20 tahunan (tepatnya 19 tahun koma sekian bulan) dan masih dipercaya suzuki untuk menjadi dapur pacu sebuah mobil produksi terkini (kalau g mau disebut mesin ketinggalan jaman dan suzuki emang pelit buat riset... hehe itu terserah anda mau memandang dari sudut yang mana....).
Beralih ke soal SOHC, memang mesin modern sekarang rata-rata memakai DOHC karena memang akan menghasilkan tenaga yang lebih besar dan memang irit karena sudah dilengkapi dengan teknologi variable valve timing (pengaturan bukaan klep secara otomatis mengikuti putaran mesin contoh: suzuki dengan VVT, Toyota dengan VVT-i, Honda dengan I-VTEC, Chevy dengan VCD de el el...) tapi kalau bicara soal torsi, SOHC jagonya. Mesin SOHC akan lebih cepat mencapai torsi puncak di putaran yang lebih rendah. untuk aplikasi sehari2, terutama di dalam kota yang cenderung stop and go, tentunya ini akan lebih sesuai dan membuat konsumsi bbm lebih irit (beda urusan kalau sampeyan hobi kebut2an kecepatan tinggi d jalan tol). Mesin SOHC juga lebih ramping karena hanya memakai satu camshaft sehingga mesin lebih enteng untuk diputar, hal ini tentu mendukung irit bbm juga. (teorinya gitu..). Karena konstruksinya, mesin SOHC agak susah di untuk dilengkapi dengan teknologi variable valve timing, mungkin ini kelemahan mesin tipe ini terutama yang diaplikasikan di baleno. Namun bila produsen memang niat untuk memasang teknologi ini di mesin SOHC maka mesin ini bisa berubah jadi monster yang mengerikan. Sebagai contoh di kelas mobil dengan kapasitas 1500 cc di Indonesia, Honda (jazz, City) mempunyai mesin yang berdaya paling besar dan memiliki torsi yang cukup bagus padahal mobil tersebut hanya mengandalkan mesin SOHC yang dilengkapi dengan VTEC ataupun I-VTEC yang bahkan mesin DOHC milik toyotapun tak bisa menyainginya.
Heater.
Ini Sebenarnya fitur penting-penting g penting sih...orang kita hidup di negara tropis. Namun kadang-kadang fitur ini berguna juga, saya pernah suatu kali pulang dari bogor menuju tangerang dengan kondisi Hujan deras, jarak pandang terbatas dan muaceeettt.... disini pertama kalinya dan terakhir kalinya dan satu-satunya saya punya kesempatan untuk mengaktifkan fitur ini. sumpeh nyaman banget.. mobil jadi anget..... Lebih lagi dengan adanya heater mobil jadi berkesan lux, mahal gitu... (hehe.. itu personal opinion sih..)
ini penampakannya.. kalau tuas yang kiri bawah digeser ke kanan sampai tanda merah, maka heater akan aktif. Rata-rata mobil suzuki ada fitur ini. setahu sayaSwift dan SX4 juga memakainya.
Open Loop Injection System
ini yang bikin enak pake baleno.. mau irit atau bertenaga bisa disetel manual pake potensio yang letaknya di bawah setir. potensio ini berfungsi untuk mengatur perbandingan campuran antara udara dan bensin pada waktu iddle. perbandingan ini juga yang akan digunakan sebagai base penghitungan dalam proses pembakaran. saya akan menjelaskan cara menyetelnya di postingan yang lain.
Asbak
ini dia nih.. khusus buat para perokok, mobil ini menawarkan kemudahan dan kenyamanan terutama bagi penumpang belakang. Baleno dilengkapi dengan asbak kecil pada bagian belakang konsol tengah. Mobil murah meriah rasa mewah.. hahaha serasa jadi boss dah duduk di kursi belakang baleno
Wiper Interval
Nah yang ini jarang ada yang tahu nih.. Baleno mempunyai wiper interval time sebanyak 9 percepatan.. bayangin.. 9, sembilan, nine, songo... (WTF). Mobil laen aja paling mentok punya 5 percepatan intervalnya. Saya sendiri ampe bingung ketika mengetahuinya dan yang jelas g bakal saya pake semua lah.. hehe paling yg paling pelan, tengah ama yang paling cepat intervalnya.
haha.. gimana, sudah berbangga hatikah memiliki baleno? kalau belum ya dibangga-banggain dah... orang itu mobil kita,, hehe
sekian
=============
ini yang bikin enak pake baleno.. mau irit atau bertenaga bisa disetel manual pake potensio yang letaknya di bawah setir. potensio ini berfungsi untuk mengatur perbandingan campuran antara udara dan bensin pada waktu iddle. perbandingan ini juga yang akan digunakan sebagai base penghitungan dalam proses pembakaran. saya akan menjelaskan cara menyetelnya di postingan yang lain.
Asbak
ini dia nih.. khusus buat para perokok, mobil ini menawarkan kemudahan dan kenyamanan terutama bagi penumpang belakang. Baleno dilengkapi dengan asbak kecil pada bagian belakang konsol tengah. Mobil murah meriah rasa mewah.. hahaha serasa jadi boss dah duduk di kursi belakang baleno
Wiper Interval
Nah yang ini jarang ada yang tahu nih.. Baleno mempunyai wiper interval time sebanyak 9 percepatan.. bayangin.. 9, sembilan, nine, songo... (WTF). Mobil laen aja paling mentok punya 5 percepatan intervalnya. Saya sendiri ampe bingung ketika mengetahuinya dan yang jelas g bakal saya pake semua lah.. hehe paling yg paling pelan, tengah ama yang paling cepat intervalnya.
haha.. gimana, sudah berbangga hatikah memiliki baleno? kalau belum ya dibangga-banggain dah... orang itu mobil kita,, hehe
sekian
=============
Sunday, 9 November 2014
Oil Catch Tank (OCT) Murah Meriah dengan Filter bensin Suzuki Carry
Sebelum dimulai saya ingin menginfokan bagi yang belum tau OCT itu apa (bagi yang udah tahu monggo di skip saja daripada saya dikatain sok tahu..). Oil Catch Tank adalah suatu wadah/alat yang berfungsi untuk membuat uap oli dari PCV Valve ke Throttle Body terpisah menjadi Udara dan Oli. Disini saya memakai filter bensin suzuki carry sebagai OCT dengan pertimbangan:
1. Harganya murah meriah
2. Gampang didapat.
3. Secara fungsi sama saja, lha wong filter kan tugasnya menyaring....
Ok, Langsung saja, berikut bahan yang diperlukan:
1. Selang bensin (yang murah dan abal2 gpp, lha wong cuma buat nyalurin udara saja, yang penting g bocor). Saya beli di toko onderdil dengan harga 10 rb/meter. saya potong dengan panjang 30 cm-an sebanyak 2 buah
2. Filter bensin suzuki carry (kayaknya kw juga yang ini, saya g pernah nanya ama kokoh penjualnya, pokoknya dikasih yang ini) harganya 15 rb
3. Klem selang yang kecil, beli di toko bangunan banyak.. (kalau saya ambil sisa dari kemaren renov rumah :D)
langkah pertama adalah mencopot selang karet dari PCV Valve, beikut gambarnya setelah dilepas:
yang akan dipasang selang adalah PCV Valve dan lubang yang ada di Throttle body (TB).
yang akan kita psang pertama adalah lubang yang di TB, seperti tampak pada gambar dibawah, tinggal kita tancapkan saja selangnya dan dikuatkan dengan klem agar tidak mudah lepas. (untuk pemasangan ke TB agak susah karena diameter pipa kecil di TB lebih besar daripada diameter selang jadi dikuatin aja doanya, kalau mau latihan ke gym dulu juga boleh agar nyoloknya lebih mudah :D
)
kalau sudah ujung satunya kita colok ke saluran keluar (outlet) di filter bensin (yang sebelah atas seperti tampak pada gambar). Jangan lupa kita klem juga supaya kuat.
Selang satunya kita pasang di PCV Valve dan dihubungkan ke intake filter bensin (sebelah bawah filter) seperti tampak pada gambar. (gambar sengaja saya pisah agar tidak membingungkan)
Setelah semua selang terpasang, kita tinggal cari tempat untuk meletakkan OCT ini. Kalau saya meletakkannya disamping pipa AC yang masuk ke kabin, disitu ada semacam cantolan yang entah fungsinya untuk apa. OCT cukup diikat dengan erat memakai cable ties ke cantolan tersebut, yang penting tegak dan tidak goyang.
Begini penampakannya setelah terpasang
Yang namanya buatan sendiri tentu saja OCT ini tidak Luput dari kelemahan. berikut beberapa kelemahannya:
- Bentuknya ueelek puooll
- Tidak bisa dibongkar, jadi tidak bisa di bersihkan filter dalamnya dan harus diganti jika memang sudah kelewat kotor
- Tidak ada lubang pembuangan oli, jadi untuk membuang oli, harus melepasnya dan menuangnya secara manual lewat lubang yang bawah (intake) dan harus melepas cable tiesnya (ini yang bikin boros karena harus ganti cable ties)
OK sekian laporannya semoga bermanfaat
==========
Tuesday, 4 November 2014
bungkus tutup speedo dengan scotlite carbon
Berawal dari keinginan membuat tapilan interior mobil beda dan lebih segar, saya mencoba melapis beberapa bagian interior dengan scotlie bermotif carbon.ok langsung mulai alatnya adalah sbb:
ini gambarnya setelah terpasang..
1. obeng kembang biasa
2. obeng kembang pendek
3. scottlite bermotif carbon.. (jelaslah.. ini yanag utama)
yang pertama adalah di speedo meter. Tentu anda semua udah pada tahu dimana letaknya kan? langsung saja kita lepas. Step pertama adalah membuka baut cover speedo meter dengan obeng kembang kecil. letak bautnya seperti tampak pada gambar.
setelah dua bautnya lepas (kiri dan kanan), tinggal tarik aja covernya pelan2ati2 jangan sampai clip penguncinya patah.simpan baik baik karena nanti covernya akan kita lapisi scottlite juga.
yang kedua adalah membuka baut speedometernya dengan obeng panjang, total ada 4 baut, 2 diatas dan 2 dibawah (lihat gambar).
atas
bawah
setelah terlepas, lepas 3 buah konektor kabel di balik speedo, hati2 dalam melepasnya. letaknya di sebelah atas bagian belakang speedo. cara melepasnya cukup mudah, dengan menekan bagian atas konektor dan menariknya. setelah terlepas maka akan tampak seperti ini:
Tampak ada 3 konektor disitu, 2 putih dan warna biru
Tampak ada 3 konektor disitu, 2 putih dan warna biru
ini adalah speedo yang sudah terlepas:
kita lepas mika penutupnya dengan menekan pin penguncinya. posisi pin nya adalah seperti di gambar:
setelah semua pin lepas, kita membuka bagian dalam speedonya yg berwarna hitam (yang akan kita pasang scottlitte)caranya sama, dengan menekan pin penguncinya juga, silahkan lihat di gambar:
nah setelah terlepas semua tinggal bawa ke tukang scotlite, banyak bro di pinggir jalan.. dari pada pasang sendiri, ribet dan yg jelas gw g tau caranaya.. hahaha....
ini gambarnya setelah terpasang..
setelah itu tinggal dipasang lagi kebalikan dari melepasnya. gampangkan?
tips: ketika memasang, pastikan semua lampu2 di speedo berfungsi dengan baik sebelum di baut lagi, agar tidak repot bongkar pasang.
tips: ketika memasang, pastikan semua lampu2 di speedo berfungsi dengan baik sebelum di baut lagi, agar tidak repot bongkar pasang.
Tuesday, 28 October 2014
Bungkus pipa ac mobil dengan busa alumunium
ini adalah tips yang marak ditemukan di internet untuk (katanya) membuat ac lebih dingin. banyak pro dan kontra mengenai hal ini tapi berhubung biaya murah, worth to try lah...
Aniwe, barangnya sudah saya pasang jadisaya hanya akan menjelaskan bahan2 dan stepnya saja...
beikut bahan dan alatnya:
1. gunting
2. meteran
3. busa lapis alumunium,(beli di tangomotor tangerang (1X1,2m =50rb)
(tampak depan)
(tampak belakang)
Bagian belakangnya sudah ada perekat jadi tinggal kelupas bag belakanagnya dan tempel ke pipa ac
4. cable ties
saya memakai yg ukuran 15 cm
OK begini penampakan pipa yang akan dipasang busa (di gambar sudah terpasang)
ini adalah pipa low pressure ac dari kondensor ke dalam kabin pipa ini membawa refrigerant yang sudah diturunkan suhunya menuju ke evaporator. Ide dasarnya adalah menmbuat refrigerant yang sudah didinginkan oleh kondensor tidak terkontaminasi panas ruang mesin sehingga lebih maksimal dalam mendinginkan udara di dalam kabin mobil.
Pemasanganya cukup mudah, tinggal ukur panjang pipa ac, dan diameternya kemudian potong busa sesuai dengan ukuran tsb. memasangnya tinggal lepaskan bagian belakang busanya (yang warna coklat) kemudian tempel dah ke pipa ac. untuk menguatkan perekatnya, tinggal ikat saja dengan cable ties per 10cm.
Hasilnya? wow.... tetep panas kalau siang.. maklum gara2 dulu dana cekak saya memakai evap non ori yg harganya cuma setengahnya yang ori. Walhasil dingin nya pun cuma setengahnya....:D.... maaf mengecawakan pembaca, namun tak ada salahnya dicoba....
-----
Aniwe, barangnya sudah saya pasang jadisaya hanya akan menjelaskan bahan2 dan stepnya saja...
beikut bahan dan alatnya:
1. gunting
2. meteran
3. busa lapis alumunium,(beli di tangomotor tangerang (1X1,2m =50rb)
(tampak depan)
(tampak belakang)
Bagian belakangnya sudah ada perekat jadi tinggal kelupas bag belakanagnya dan tempel ke pipa ac
4. cable ties
saya memakai yg ukuran 15 cm
OK begini penampakan pipa yang akan dipasang busa (di gambar sudah terpasang)
ini adalah pipa low pressure ac dari kondensor ke dalam kabin pipa ini membawa refrigerant yang sudah diturunkan suhunya menuju ke evaporator. Ide dasarnya adalah menmbuat refrigerant yang sudah didinginkan oleh kondensor tidak terkontaminasi panas ruang mesin sehingga lebih maksimal dalam mendinginkan udara di dalam kabin mobil.
Pemasanganya cukup mudah, tinggal ukur panjang pipa ac, dan diameternya kemudian potong busa sesuai dengan ukuran tsb. memasangnya tinggal lepaskan bagian belakang busanya (yang warna coklat) kemudian tempel dah ke pipa ac. untuk menguatkan perekatnya, tinggal ikat saja dengan cable ties per 10cm.
Hasilnya? wow.... tetep panas kalau siang.. maklum gara2 dulu dana cekak saya memakai evap non ori yg harganya cuma setengahnya yang ori. Walhasil dingin nya pun cuma setengahnya....:D.... maaf mengecawakan pembaca, namun tak ada salahnya dicoba....
-----
Subscribe to:
Posts (Atom)