Sunday, 9 November 2014

Oil Catch Tank (OCT) Murah Meriah dengan Filter bensin Suzuki Carry

Seperti janji saya di postingan terdahulu, kali ini saya akan memjelaskan cara2 membuat OCT yang murah meriah bin muntah-muntah :D. Soal fungsi jangan ditanya lah, sma seperti OCT yang lain. Hanya saja bentuknya g nahan cuyyy... bulux abis pokoknya.

Sebelum dimulai saya ingin menginfokan bagi yang belum tau OCT itu apa (bagi yang udah tahu monggo di skip saja daripada saya dikatain sok tahu..). Oil Catch Tank adalah suatu wadah/alat yang berfungsi untuk membuat uap oli dari PCV Valve ke Throttle Body terpisah menjadi Udara dan Oli. Disini saya memakai filter bensin suzuki carry sebagai OCT dengan pertimbangan:

1. Harganya murah meriah
2. Gampang didapat.
3. Secara fungsi sama saja, lha wong filter kan tugasnya menyaring....

Ok, Langsung saja, berikut bahan yang diperlukan:

1. Selang bensin (yang murah dan abal2 gpp, lha wong cuma buat nyalurin udara saja, yang penting g bocor). Saya beli di toko onderdil dengan harga 10 rb/meter. saya potong dengan panjang 30 cm-an sebanyak 2 buah



2. Filter bensin suzuki carry (kayaknya kw juga yang ini, saya g pernah nanya ama kokoh penjualnya, pokoknya dikasih yang ini) harganya 15 rb


3. Klem selang yang kecil, beli di toko bangunan banyak.. (kalau saya ambil sisa dari kemaren renov rumah :D)



langkah pertama adalah mencopot selang karet dari PCV Valve, beikut gambarnya setelah dilepas:


yang akan dipasang selang adalah PCV Valve  dan lubang yang ada di Throttle body (TB).

yang akan kita psang pertama adalah lubang yang di TB, seperti tampak pada gambar dibawah, tinggal kita tancapkan saja selangnya dan dikuatkan dengan klem agar tidak mudah lepas. (untuk pemasangan ke TB agak susah karena diameter pipa kecil di TB lebih besar daripada diameter selang jadi dikuatin aja doanya, kalau mau latihan ke gym dulu juga boleh agar nyoloknya lebih mudah :D
)


kalau sudah ujung satunya kita colok ke saluran keluar (outlet) di filter bensin (yang sebelah atas seperti tampak pada gambar). Jangan lupa kita klem juga supaya kuat.




Selang satunya kita pasang di PCV Valve dan dihubungkan ke intake filter bensin (sebelah bawah filter) seperti tampak pada gambar. (gambar sengaja saya pisah agar tidak membingungkan)



Setelah semua selang terpasang, kita tinggal cari tempat untuk meletakkan OCT ini. Kalau saya meletakkannya disamping pipa AC yang masuk ke kabin, disitu ada semacam cantolan yang entah fungsinya untuk apa. OCT cukup diikat dengan erat memakai cable ties  ke cantolan tersebut, yang penting tegak dan tidak goyang.


Begini penampakannya setelah terpasang


Yang namanya buatan sendiri tentu saja OCT ini tidak Luput dari kelemahan. berikut beberapa kelemahannya:
- Bentuknya ueelek puooll
- Tidak bisa dibongkar, jadi tidak bisa di bersihkan filter dalamnya dan harus diganti jika memang sudah kelewat kotor
- Tidak ada lubang pembuangan oli, jadi untuk membuang oli, harus melepasnya dan menuangnya secara manual lewat lubang yang bawah (intake) dan harus melepas cable tiesnya (ini yang bikin boros karena harus ganti cable ties)

OK sekian laporannya semoga bermanfaat

==========



Tuesday, 4 November 2014

bungkus tutup speedo dengan scotlite carbon

Berawal dari keinginan membuat tapilan interior  mobil beda dan lebih segar, saya mencoba melapis beberapa bagian interior dengan scotlie bermotif carbon.ok langsung mulai alatnya adalah sbb:

1. obeng kembang biasa

2. obeng kembang pendek

3. scottlite bermotif carbon.. (jelaslah.. ini yanag utama)

yang pertama adalah di speedo meter. Tentu anda semua udah pada tahu dimana letaknya kan? langsung saja kita lepas. Step pertama adalah membuka baut cover speedo meter dengan obeng kembang kecil. letak bautnya seperti tampak pada gambar.




setelah dua bautnya lepas (kiri dan kanan), tinggal tarik aja covernya pelan2ati2 jangan sampai clip penguncinya patah.simpan baik baik karena nanti covernya akan kita lapisi scottlite juga.

yang kedua adalah membuka baut speedometernya dengan obeng panjang, total ada 4 baut, 2 diatas dan 2 dibawah (lihat gambar).

atas 



bawah

setelah terlepas, lepas 3 buah konektor kabel di balik speedo, hati2 dalam melepasnya. letaknya di sebelah atas bagian belakang speedo. cara melepasnya cukup mudah, dengan menekan bagian atas konektor dan menariknya. setelah terlepas maka akan tampak seperti ini:

Tampak ada 3 konektor disitu, 2 putih dan  warna biru

ini adalah speedo yang sudah terlepas:



kita lepas mika penutupnya dengan menekan pin penguncinya. posisi pin nya adalah seperti di gambar:



setelah semua pin lepas, kita membuka bagian dalam speedonya yg berwarna hitam (yang akan kita pasang  scottlitte)caranya sama, dengan menekan pin penguncinya juga, silahkan lihat di gambar:



nah setelah terlepas semua tinggal bawa ke tukang scotlite, banyak bro di pinggir jalan.. dari pada pasang sendiri, ribet dan yg jelas gw g tau caranaya.. hahaha....

ini gambarnya setelah terpasang..

 Bagian dalam speedo


Cover luar speedo



setelah itu tinggal dipasang lagi kebalikan dari melepasnya. gampangkan?

tips: ketika memasang, pastikan semua lampu2 di speedo berfungsi dengan baik sebelum di baut lagi, agar tidak repot bongkar pasang.




Tuesday, 28 October 2014

Bungkus pipa ac mobil dengan busa alumunium

ini adalah tips yang marak ditemukan di internet untuk  (katanya) membuat ac lebih dingin. banyak pro dan kontra mengenai hal ini tapi berhubung biaya murah, worth to try lah...

Aniwe, barangnya sudah saya pasang jadisaya hanya akan menjelaskan bahan2 dan stepnya saja...

beikut bahan dan alatnya:
1. gunting


2. meteran


3. busa lapis alumunium,(beli di tangomotor tangerang (1X1,2m =50rb)




(tampak depan)

(tampak belakang)





Bagian belakangnya sudah ada perekat jadi tinggal kelupas bag belakanagnya dan tempel ke pipa ac




4. cable ties
saya memakai yg ukuran 15 cm




OK begini penampakan pipa yang akan dipasang busa (di gambar sudah terpasang)
ini adalah pipa low pressure ac dari kondensor ke dalam kabin pipa ini membawa refrigerant yang sudah diturunkan suhunya menuju ke evaporator. Ide dasarnya adalah menmbuat refrigerant yang sudah didinginkan oleh kondensor tidak terkontaminasi panas ruang mesin sehingga lebih maksimal dalam mendinginkan udara di dalam kabin mobil.

Pemasanganya cukup mudah, tinggal ukur panjang pipa ac, dan diameternya kemudian potong busa sesuai dengan ukuran tsb. memasangnya tinggal lepaskan bagian belakang busanya (yang warna coklat) kemudian tempel dah ke pipa ac. untuk menguatkan perekatnya, tinggal ikat saja dengan cable ties per 10cm.

Hasilnya? wow.... tetep panas kalau siang.. maklum gara2 dulu dana cekak saya memakai evap non ori yg harganya cuma setengahnya yang ori. Walhasil dingin nya pun cuma setengahnya....:D.... maaf mengecawakan pembaca, namun  tak ada salahnya dicoba....

-----







Saturday, 18 October 2014

Nomor Mesin dan No Rangka Baleno

Berhubung bulan ini saya mau bayar pajak, maka tidak ada salahnya jika saya berbagi info mengenai letak no mesin dan no rangka Suzuki Baleno. Secara keseluruhan, informasi mengenai  no mesin dan no rangka baleno dapat kita lihat pada semacam plat yang ditempel di ruang mesin. Letaknya di dinding ruang mesin tepat di depan setir kendaraan. begini penampakannya

zoom lebih deket




Lebih lanjut, untuk keperluan gesek menggesek sebagai syarat bayar pajak, berikut lokasinya:


No. Mesin





letaknya di bawah koil yang sebelah kanan itu, menghadap ke depan, ini foto zoomnya

lokasinya di plat yang dibawah baut itu.. sorry no nya g keliatan..:D



No rangka

kalau yang ini lokasinya di sebelah kanan plat yang pertama tadi, di dinding firewall, tu yang keliatan agak nongol..

Demikian infonya,

Thursday, 9 October 2014

Penggantian PCV Valve Baleno + bongkar head cover

Berawal dari penyakit bawaan baleno yang sering dikeluhkan oleh hampir semua pengguna baleno, yaitu ndut-ndutan ketika gas dilepas di gigi 1 dan 2,  saya mencoba untuk mencari informasi tentang bagaimana cara mengatasinya. Setelah gugling sana-sini dan berkonsultasi dengan para punggawa bengkel, saya akhir nya mencoba berbagai macam cara seperti:

1. mengganti Koil
2. Injector Cleaner
3. Kuras Tangki +membersihkan saringan teh (filter bensin yang di fuel pump)
4. Mengganti Filter udara
5. Tune up total ( bongkar Throttle Body)
6. Ganti Busi dengan standar (Denso K20-PRU 11) yang saya stell ulang gapnya menjadi 1.0 mm (standart sesuai buku panduan, untuk baleno direct injection 1.0-1.1mm, untuk  yang masih memakai distributor 0.7-0.8 mm
7. reset ECU
8. Ganti filter bensin di ruang mesin

Memang hasilnya bisa mengurangi ndut-ndutan tersebut hanya saja belum hilang sama sekali. 

Setelah melakukan olah pikir yang cukup lama dengan menggunakan logika saya yg tidak logis dengan dibantu dengan kapasitas otak seadanya, saya menyimpulkan bahwa tersangkanya tinggal sistem fuel cut-off yang tidak sempurna. ditunjang dengan adanya rembesan oli di seal karet tempat PCV Valve menancap, saya semakin yakin bahwa pcv valvenya bermasalah dan membuat kevakuman throttle body tidak sesuai dengan yang seharusnya.

Bagi yang belum tahu, PCV (positive Crankshat valve) adalah katup searah yang mengalirkan uap oli di ventilasi mesin masuk ke dalam Throttle Body (TB). Katup ini bekerja berdasarkan kevakuman TB, jadi jika TB Vakum maka katup ini akan terbuka.

Didukung dengan gaji yang baru diterima di awal bulan akhirnya saya memesan PCV valve + karet sealnya di Sentosa Motor, Atrium Senen. Harga 75 ribu+seal 15 Rbu+ ongkir 15 Ribu via JNE. barang ORI SGP

Pemasangan Cukup Mudah, hnya bermodal Tang, Obeng minus, sebatang rokok (ngumpet2 rokoknya takut ketahuan istri) dan teriakan sinis dari istri tercinta karena pulang kantor tanpa babibu langsung buka kap mesin. Bagi yang belum tahu lokasi PCV Valve, monggo dilihat gambar di bawah.






PCV valve adalah benda yang berwarna biru keunguan.




Untuk melepas nya tinggal cabut selang yang menancap di PCV Valve dengan menggunakan tang, dilanjut dengan mencabut PCV Valvenya dengan tangan (kalau saya ndak kuat jadi menggunakan tang) penampakan pcv valve setelah dicabut adalah seperti di bawah.
yang hijau adalah PCV yang lama



Untuk karet sealnya ternyata sudah mengeras karena tergerus usia jadi maklum saja kalau oli merembes keluar. Jadi saya mencoba mencongkelnya dengan obeng minus dengan sangat hati-hati. Permasalahan muncul karena sealnya malah patah-patah (kayak anisa bahar) dan terdorong masuk ke dalam cylinder head. saya mencoba mengambilnya dengan memasukkan jari telunjuk (bukan jari tengah om.. itu lain lagi gunanya :D ) ke dalam lobangnya dan mencoba mengorek2nya. setengah jam berlalu dengan hasil jari saya lecet, akhirnya saya memutuskan mau tak mau harus bongkar cylinder head cover.


Untuk membongkar cylinder head cukup mudah, step2nya sebagai berikut:

1. Lepas Coil dengan menggunakan kunci ring 10
2. Buka 6 baut yang ada di cylinder head dengan kunci 8
3. Angkat deh...

begini penampakannya setelah dibongkar




Setelah dilepas tinggal tutup cylinder head dikocok2 hingga patahan seal keluar melalui lobang pcv valve.....

begini penampakan patahan sealnya.


dan ini seal yang baru



Kemuadian tinggal pasang lagi cylinder head kebalikan dari membukanya. Disini saya masih bimbang karena saya tidak siap seal/packing pengganti. tetapi karena darurat ya saya maen pasang aja sambil dikuatin doanya semoga tidak rembes. Selesai terpasang sekarang saatnya memasang seal PCV dengan menggunakan tangan, tinggal dorong aja dan slep.. masuk deh. sama halnya dengan PCV Valve nya.. pake tangan juga :D.....

Selesai pasang saya langsung coba dengan berkeliling kompleks, hasilnya sendat hilang jika gasnya dilepas halus, namun jika dilepas mendadak sendat tetap ada namun jadi lebih halus dari sebelumnya dan frekuensinya jauh berkurang (1/2 kali saja per lepas gas).

oya sedikit tambahan, selang dari pcv ke Throttle body saya pasangi Oil Catch Tank (OCT) yang terbuat dari filter bensin suzuki carry seharga 15 ribu. berikut penampakannya





close up, 




lain kali akan saya posting cara pemasangannya.


OK sekian laporannya. semoga bermanfaat.